Saturday 26 December 2015

Tata Cara Tidur sesuai sunnah Rasulullah

Assalamualaikum sahabat sunnah.
Pada artikel kali ini saya ingin berbagi ilmu tentang tata cara tidur yang di anjurkan oleh Rasullullah SAW. Yuk kita simak dan kita tiru agar senantiasa dalam jalan Rasulullah dan rida Allah SWT.

1. Tidur dalam keadaan berwudhu


 قَـالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لِلْبَرَّاءِ بْنِ عَازِب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: (( إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ ، فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ... الحديث )) [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ:6311-6882] .


Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda kepada Barra bin ‘Azib -radhiyallahu ‘anhu -“Jika kamu menghampiri tempat berbaringmu (hendak tidur), maka berwudhulah seperti wudhumu ketika akan shalat, lalu bertumpulah pada lambung kananmu.” (Muttafaqun ‘alaih).

2. Membaca surah al Ikhlash, al Falaq, dan an Naas sebelum tidur


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيْهِمَا ، فَقَرَأَ فِيْهِمَا: (( قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ )) وَ (( قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ )) وَ (( قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ )) ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ ، وَمَا أَقَبْلَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ. [ رَوَاهُ الْبُخَارِي: 5017]


Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra.: “Bahwasanya Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam-jika menghampiri tempat tidurnya setiap malam beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya seraya membaca pada keduanya ((Qul huwallaahu ahad)) dan ((Qul a’uudzu birabbil falaq)) dan ((Qul a’uudzu birabbin naas)), kemudian mengusap seluruh jasadnya yang terjangkau oleh beliau dengan keduanya, dimulai dari kepala, wajah, dan seluruh bagian tubuhnya baik depan ataupun belakang. Dan beliau mengerjakan hal tersebut sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari).


3. Membaca takbir dan tasbih sebelum tidur



عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ حِيْنَ طَلَبَتْ مِنْهُ فَاطِمَةُ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ـ خَادِمًا: (( أَلاَ أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ ؟ إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا ، أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا ، فَكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلاَثِيْنَ ، وَسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ ، وَاحْمَدَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ. فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ ))  [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ: 6318 6915]


Diriwayatkan dari ‘Ali - radhiyallahu ‘anhu - bahwasanya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda tatkala Fatimah ra. meminta seorang pembantu kepadanya: “Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian dari seorang pembantu? Jika kalian menghampiri tempat tidur atau tempat berbaring kalian (hendak tidur), maka bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali, lalu bertahmidlah sebanyak tiga puluh tiga kali, kemudian bertakbirlah sebanyak tiga puluh empat kali, maka yang demikian lebih baik dari seorang pembantu.”(Muttafaqun ‘alaih).


4. Berdoa ketika terbangun saat tidur



عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ  صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((  مَنْ تَعَارَّ مِن اللَّيْلِ فَقَالَ: لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَلْحَمْدُ لله، وَسُبْحَانَ اللهِ ، وَالله أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، ثُمَّ قاَلَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ، أَوْ دَعَا ، اُسْتُجِيْبَ لَهُ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ )) [ رَوَاهُ الْبُخَارِي: 1154].


Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit - radhiyallahu ‘anhu - dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- beliau bersabda: “Barangsiapa mengigau pada suatu malam dan terbangun dari tidurnya lalu membaca: “Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, al hamdulillaah, wa subhaanallaah, wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-nya kekuasaan, bagi-Nya segala pujian, Dia Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu, segala puji hanya bagi Allah, dan Maha Suci Allah, dan Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya melainkan kepada Allah semata). Kemudian mengucapkan:“Allaahummaghfir lii.” (Ya Allah, ampunilah aku), atau berdoa, niscaya doanya dikabulkan, dan jika ia berwudhu lalu shalat, niscaya shalatnya diterima.” (HR. Bukhari).  

5. Berdoa ketika bangun dari tidur dengan doa yang datang dari Nabi


 (( اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ )) [ رَوَاهُ الْبُخَارِي مِنْ حَدِيْثِ حُذَيْفَةَ بْنِ اليَمَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: 6312 ] .


“Al hamdulillaahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.”(Segala puji hanya bagi Allah, yang telah mengidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya-lah kami dikembalikan). (HR. Bukhari).

No comments:

Post a Comment